Setiap
tahun beribu-ribu dokter medis dan anggota ‘Gerakan Anti-Merokok'
mengeluarkan milyaran dolar untuk mengabadikan apa yang tak bisa
disangkal lagi, sudah menjadi program rekayasa sosial yang walaupun
berhasil, tapi paling menyesatkan dalam sejarah. Dengan dorongan dari
beberapa pemerintahan Barat, para pelobi Orwellian ini memburu perokok
dengan suatu semangat fanatik yang sepenuhuya mengalihkan kegiatan
pelarangan alcohol Amerika yang tolol itu, yang berawal tahun 1919 dan
berlangsung hingga 1933.
Dewasa ini kita melihat ke belakang
tentang pelarangan alcohol o;eh Amerika dengan rasa keheranan yang
dibenarkan. Benar adanya bahwa suatu bangsa secara kesluruhan membiarkan
dirinya sendiri untuk tidak boleh minum segelas bir atau scotch oleh
sekelompok kecil orang fanatik penabuh gendering? Memang meyedihkan, hal
itu benar, meskipun kurangnya bukti bahwa alkohol itu membahayakan
manusia jika tidak dikonsumsi terlalu banyak.
Sayang, keselamatan alkohol tidak
menarik perhatian para penabuh genderang. Kendali terhadap orang lain
merupakan satu-satunya tujuan yang benar bagi mereka. Orang-orang
Amerika terlihat ‘berdosa' gara-gara menikmati beberapa jenis minuman
alkohol, dan para militant mengetengahinya dengan nama Tuhan untuk
membuat mereka semua merasa tidak senang lagi.
Sayang, keselamatan alkohol tidak
menarik perhatian para penabuh genderang. Kendali terhadap orang lain
merupakan satu-satunya tujuan yang benar bagi mereka. Orang-orang
Amerika terlihat ‘berdosa' gara-gara menikmati beberapa jenis minuman
alkohol, dan para militant mengetengahinya dengan nama Tuhan untuk
membuat mereka semua merasa tidak senang lagi.
Walaupun tidak ada hubungan langsung
antara alkohol dan tembakau, sejarah pelarangan Amerika menjadi penting,
sebab sejarah itu membantu kita memahami bagaimana sejumlah kecil
pengikut fanatik bisa berhasil mengendalikan perilaku dan kehidupan
ribuan juta orang. Dewasa ini hal yang persis sama terjadi terhadap
perokok, meskipun saat ini masalahnya lebih berada di tangan para
pengikut fanatik pemerintah dan praktisi medis yang acuh ketimbang
pengikut fanatik agama yang bertindak sebagai penabuh genderang.
Beberapa pemerintahan tertentu tahu
bahwa tindakan-tindakan mereka di masa lalu bertanggung jawab langsung
atas penyebab kebanyakan kangker paru-paru dan kulit di dunia sekarang
ini. Jadi, mereka bertindak terlalu jauh dalam upayanya membelokkan
tanggung jawab dan juga utang financial mereka, dan sebagai gantinya,
mereka menimpakannya terhadap tembakau hidup yang tak berbahaya itu.
Sebagaimana akan kita lihat kemudian dalam laporan, tembakau hidup yang
sederhana itu belum pernah membahayakan siapapun, dan dalam hal-hal
tertentu dapat dibenarkan bahwa tembakau itu dapat memberikan proteksi
awal bagi kesehatan.
Tidak semua pemerintah di dunia ini
menghadapi masalah yang sama. Jepang dan Yunani mempunyai jumlah perokok
dewasa terbanyak di dunia, tetapi mempunyai jumlah terkecil penderita
kangker paru-paru. Sebaliknya, Amerika , Australia, Rusia, dan beberapa
kepulauan Pasifik Selatan memiliki jumlah terkecil perokok dewasa di
dunia, tetapi memiliki jumlah tertinggi penderita kangker paru-paru. Ini
adalah petunjuk utama dalam membongkar kebohongan kedokteran barat yang
mustahil tapi sudah berakar, bahwa ‘merokok menyebabkan kangker
paru-paru.'
Kontak pertama orang Eropa dengan
tembakau terjadi tahun 1492 ketika Columbus dan rekan petualangnya,
Rodriguo de Jerez, melihat penduduk asli merokok di Kuba. Pada hari itu
juga de Jerez pertama kalinya mengisap rokok dan dia sangat merasa
relaks, sebagaimana penduduk setempat meyakinkannya. Peristiwa ini
menjadi penting, sebab de Rodriguo de Jerez menemukan apa yang yang
sudah dikenal orang Kuba dan Amerika selama berabad-abad bahwa merokok
cerutu dan sigaret tidak hanya membuat relaks, tapi juga menyembuhkan
batuk-batuk dan penyakit-penyakit ringan lainnya. Ketika dia pulang ke
negerinya, dengan bangganya de Jerez merokok cerutunya di jalan, dan
akibatnya diapun segera ditangkap dan dipenjarakan selama tiga tahun
oleh Pengadilan Spanyol yang mengerikan itu. Jadi, de Jerez adalah
korban pertama lobi anti-merokok.
Dalam kurun waktu kurang dari setengah
abad, merokok menjadi kebiasan yang amat disenangi dan diterima oleh
masyarakat di seluruh Eropa. Ribuan ton tembakau diimpor dari berbgai
koloni buat memenuhi kebutuhan yang jumlahnya meningkat. Sejumlah
penulis memuji tembakau sebagai obat universal untuk penyakit-penyakit
manusia. Pada awal abad 20 hampir setiap satu dari dua orang adalah
perokok, tetapi jumlah penderita kangker pariu-paru tetap rendah,
sehingga hampir dapat diabaikan. Kemudian terjadi sesuatu yang luar
biasa pada 16 Juli 1945, sebuah peristiwa perubahan besar yang ahirnya
akan menyebabkan banyak pemerintahan barat untuk mengubah persepsi
tentang merokok selamanya, sebagaimana dikemukakan oleh K. Greisen:
"Ketika intensitas sinar itu berkurang, saya simpan gelas minum dan
langsung melihat ke menara. Saat-saat itulah saya melihat warna biru
mengelilingi awan asap. Kemudian, seseorang berteriak agar kami
sebaiknya memperhatikan gelombang kejut yang bergerak di atas tanah.
Kemunculannya berupa area melingkar yang bersinar terang dekat dengan
tanah, yang pelan-pelan menyebar ke arah kami. Warnanya kuning.
Permanennya awan asap itu adalah satu hal yang mengejutkan saya. Sesudah
ledakan pertama yang cepat itu, bagian bawah awan tersebut terlihat
membuat sebuah bentuk yang tetap dan terus tergantung di udara tanpa
bergerak. Sementara itu, bagian atasnya terus naik, sehingga sesudah
beberapa menit, bagian ini mencapai ketingian lima mil. Lama-lama,
bagian atas ini bentuknya berkelok-elok yang disebabkan oleh velositas
angin yang berubah-ubah pada ketinggian yang berbeda. Asap itu sudah
menembus awan pada saat awal naiknya asap, dan terlihat tidak
terpengaruh sama sekali oleh awan itu."
Peristiwa jelek ini dikenal dengan
‘Trinity Test' (Tes Trinitas), senjaja nuklir pertama yang kotor ini
yang diledakkan di atmosfir. Dengan enam kilogram plutonium yang
dipadatkan luar biasa oleh lensa-lensa peledak, Trinitas meledak di atas
New Mexico dengan kekuatan mendekati 20.000 ton TNT. Dalam hitungan
detik saja, milyaran partikel radio aktif yang mematikan itu tersebar di
atmosfir sampai ketinggian enam mil, yang dapat disebarkan
pesawat-pesawat jet berkecepatan tingi ke mana-mana.
Pemerintah Amerika sudah tahu tentang
radiasi ini terlebih dahulu dan sadar betul akn pengaruh lethal terhadap
manusia, tetapi dengan naifnya memerintahkan uji coba itu tanpa
memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan sama sekali. Di mata hukum,
tindakan ini adalah pelanggaran besar yang jelas salah, namun Pemerintah
AS tidak peduli. Cepat atau lambat, mereka akan menemukan seorang
penjahat lainnya untuk dampak jangka panjang yang akan diderita oleh
rakyat Amerika sendiri dan warga negara lainnya di darerah-daerah
setempat dan terpencil.
Jika sebutir partikel radio aktif
mikroskopis mengenai kulit Anda di pantai, maka Anda akan terkena
kangker kulit. Coba saja hisap sebutir partikel kotoran yang sama dengan
lethal , maka kematian akibat kangker paru-paru tidak dapat dihindari,
jika Anda bukan seorang perokok sigaret yang luar biasa beruntung.
Partikel radio aktif mikroskopis padat mengubur dirinya sendiri jauh di
dalam jaringan paru-paru, membanjiri persediaan vitamin B 17 yang
terbatas dalam tubuh, dan menyebabkan pertambahan sel yang menjadi-jadi
serta tidak dapat dikendalikan.
Bagaimana kita bisa sepenuhnya
yakin bahwa partikel radio aktif yang turun ke tanah itu benar-benar
menyebabkan kangker paru-paru setiap saat seorang subjek secara internal
terkontaminasi? Bagi para ilmuan, yang sebaliknya dengan dukun-dukun
medis dan para propagndis pemerintah, hal ini bukanlah masalah. Bagi
teori apapun yang dapat diterima secara ilmiah, teori itu harus
dibuktikan sesuai dengan kaidah-kaidah yang tepat yang secara universal
disepakati para ilmuwan. Pertama, subjek tersangka radio aktif harus
diisolasikan, kemudian digunakan dalam eksperimen-eksperimen lab yang
dikedalikan dengan tepat untuk ahirnya mencapai hasil yang dikalaim,
misalnya kangker paru-paru pada mamalia.
Melalui prosedur ini, para ilmuwan
sudah mengorbankan puluhan ribu tikus dan wirog selama bertahun-tahun,
yang dengan sengaja mendedikasikan paru-paru mereka kepada partikel
radio aktif. Hasil-hasil penelitian ilmiah dari berbagai jenis
eksperimen yang didokumentasikan ternyata persis sama. Setiap tikus atau
wirog dengan setia menderita kangker paru-paru, dan kemudian setiap
tikus atau wirog mati. Jadi, teori sudah disesuaikan dengan fakta ilmiah
yang kuat dibawah kaidah-kaidah lab yang dikendalikan secara ketat.
Subjek tersangka (materi radio aktif) menyebabkan hasil yang diklaim
(kangker paru-paru) ketika dihisap oleh mamalia.
Besaran keseluruhan risiko kangker
paru-paru terhadap manusia dari sebaran radio aktif di atmosfir tidak
dapat terlalu dilebih-lebihkan. Sebelum Rusia, Inggris, dan Amerika
mengundangkan uji coba nuklir di atmosfir pada 5 Agustus 1963, lebih
dari 4.200 kilogram plutonium sudah disebar ke dalam atmosfir. Karena
kita tahu bahwa kurang dari satu microgram (1/1.000.000 gram) plutonium
yang terhisap menyebabkan kangker paru-paru pada seorang manusia, maka
kita tahu bahwa pemerintah Anda yang baik itu sudah menyebarluaskan
4.200.000.000 (4,2 milyar) dosis lethal ke dalam atmosfir, dengan paruh
hidupnya bertahan selama minimal 50.000 tahun. Menakutkan, bukan? Sayang
sekali, keadaannya malah memburuk.
Plutonium yang disebutkan di atas
berada di dalam senjata nuklir sebelum peledakan, tetapi kandungan
paling besar partikel rdio aktif berasal dari kotoran atau pasir biasa
yang terhisap dari tanah, dan terradiasi saat partikel-partikel itu naik
ke atas lewat bola api senjata itu. Partikel-partikel ini membentuk
bagian ‘asap' terbanyak yang terlihat pada foto peledakan nuklir
manapun. Dalam sebagian besar kasus, beberapa ton materi terhisap dan
secara permanen terradiasi dalam persimgahan. Namun demikian, mari kita
bersikap konservatif dan mengklaim bahwa hanya 1000 kilogram materi
permukaan yang terhisap oleh masing-masing uji coba nuklir.
Sebelum dilarang oleh Rusia, Inggris,
dan Amerika, ternyata sudah dilakukan 711 uji coba nuklir di atmosfir
yang membentuk 712.000 kilogram partikel raio aktif mikroskopis yang
masih harus ditambahkan lagi 4.200 kilogram yang berasal dari
senjat-senjata mereka sendiri, maka berat kotornya sekalipun masih pakai
perhitungan konservatif mencpai 715.200 kilogram. Tiap kilogram
mengandung lebih dari satu juta dosis lethal . Ini berarti bahwa
pemerintah Anda telah mengkontaminasikan atmosfir Anda dengan lebih dari
715.000.000.000(715 milyar) dosis, sehingga cukup sebagai penyebab
kangker paru-paru dan kulit 117 kali pada setiap laki-laki, perempuan,
dan anak di muka bumi ini.
Sebelum Anda bertanya, jawabannya
‘Tidak'. Partikel-partikel radio aktif itu tidak akan ‘menghilang'
paling tidak selama hidup Anda atau anak dan cucu Anda. Dengan paruh
hidup 50.000 tahun atau lebih, trliliunan partikel radio aktif buatan
pemerintah yang mematikan ini berada di sekitar Anda selamanya. Dengan
disebarluaskan ke seluruh dunia oleh pesawat- pesawat jet yang
berkecepatan hebat itu, partikel-partikel tersimpan secara acak meski
dalam konsentrasi-konsentrasi yang lebih tinggi dalam jarak beberapa
ribu mil dari lokasi uji coba. Ganguan angin atau gangguan permukaan
udara lainnya, semua dibutuhkan buat mengaduknya lagi dan menjadikan
bahaya yang lebih besar bagi orng-orang di daerah sekitar mereka.
Aktivitas main tendang pasir di
sekitar pantai pada musim panas sekarang ini dapat berarti bunuh diri
jika Anda mengaduk-aduk partikel-partikel radio aktif yang dapat
menempel pada kulit Anda atau terhisap masuk ke dalam paru-paru Anda.
Oleh sebab itu, jangan lagi mengolok-olok Michael Jackson waktu dia
muncul di bandara udara dengan memakai masker pada hidung dan mulutnya.
Mungkin dia tampak eksentrik, tetapi Michael hampir pasti menyelamtkan
hidup kita.
Dua belas tahun sesudah Tes Trinitas
yang membawa bencana ini, menjadi jelas bagi dunia barat bahwa banyak
hal semakin tidak terkontrol. Laporan Badan Penelitian Kedokteran
Inggris menyatakan bahwa angka kematian global akibat kangker paru-paru
sudah lebih dari dua kali lipat dalam kurun waktu 1945 sampai 1955,
meskipun tidak ada penjelasan yang diberikan. Dalam periode 10 tahun
berikutnya, angka kematian akibat kangker paru-paru di lingkungan
sekitar Hiroshima dan Nagasaki meningkat tiga kali lipat. Setelah
sepenuhnya merusak lingkungan untuk jangka waktu 50.000 tahun ke depan,
sudah saatnya bagi ‘negara-negara kuat' untuk mulai mengambil tindakan
tegas guna menanggulangi masalah ini.
Bagimana rakyat dapat dibuktikan
bersalah karena membuat diri mereka sendiri terkena kangker paru-paru,
yakni dikatakan bersalah karena sakit yang ditimbulkannya sendiri,
sementara pemerintah tidak bisa dipersalahkan atau digugat? Selain air,
satu-stunya zat yang jelas terhisap orang ke dalam paru-paru adalah asap
tembakau, jadi pemerintah itulah yang salah. Para ‘peneliti' kedokteran
yang malang itu tiba-tiba kebanjiran dana besar serta gratis dari
pemerintah yang semua itu ditujukan untuk mencapai hasil ahir yang sama
yaitu ‘Membuktikan bahwa merokok menyebabkan kangker paru-paru.' Di
pihak lain, para ilmuwan sejati (terutama beberapa ahli fisika nuklir
terkemuka) tersenyum geram terhadap upaya-upaya lobi anti-merokok yang
menyebalkan itu dan yang membujuk-rayu mereka hingga masuk perangkap
yang mematikan itu. Para peneliti kedokteran gadungan itu diundang untuk
membuktikan klaim mereka yang salah itu dibawah kaidah-kaidah ilmiah
yang sama persis tegasnya dengan yang digunakan ketika membuktikan bahwa
partikel-partikel radio aktif menyebabkan kangker paru-paru.
Ingat bahwa teori apapun yang dapat
diterima secara ilmiah harus dibuktikan sesuai dengan kaidah-kaidah yang
tepat yang secara universal disepakati para ilmuwan. Pertama, agen
tersangka (asap tembakau) harus diisolasikan , lalu digunakan dalam
kaidah-kaidah laboratorium yang dikendalikn dengan tepat untuk
membuktikan hasil yang diklaim, yaitu kangker pada mamalia.
Meskipun sudah memasukkan puluhan ribu
tukus dan wirog yang mudah terkontaminasi ke dalam asap tembakau yang
ekuivalen dengan 20 batang rokok per hari selama beberapa tahun, ‘ilmu
kedokteran' belum pernah berhasil membuktikan adanya kangker paru-paru
pada tikus atau wirog manapun. Yah, bacalah benr-benar kalimat itu.
Selama lebih dari 40 tahun, ratusan ribu dokter medis telah dengan
sengaja membohongi Anda.
Para ilmuwan sejati sudah berhasil
memegang kerongkongan para peneliti gadungan itu, sebab dengan
‘membandingkan' antara eksperimen partikel radio aktif yang mematikan
dan eksperimen terhadap asap rokok yang ramah dan tidak berbahaya itu,
membuktikan dan menyimpulkan selamanya bahwa dalam kondisi apapun
merokok tidak dapat menyebabkan kangker paru-paru. Lebih jauh lagi,
dalam sebuah eksperimen besar yang ‘kebetulan'itu, mereka tidak pernah
diperbolehkan mempublikasikan para ilmuwan sejati membuktikan dengan
penjelasan yang mentakjubkan bahwa merokok sebenarnya membantu
melindungi terhadap kangker paru-paru.
Semua tikus dan wirog digunakan hanya
satu kali dalam sebuah eksperimen tertentu, lalu dihancurkan. Dengan
cara ini, para peneliti yakin bahwa hail-hasil dari zat apapun yang
sedang mereka uji cobakan tidak dapat secara kebetulan ‘terkontaminasi'
oleh pengaruh-pengaruh nyata atau khayalan dari suatu zat lain.
Kemudian suatu hari soeolah-olah
magic, beberapa ribu tikus dari eksperimen terhadap merokok'secra
kebetulan' menemukan jalan masuk ke dalam eksperimen terhadap partikel
radio aktif yang sebelumnya sudah membunuh setiap tikus dan wirog malang
yang diuji-cobakan itu. Tetapi saat ini, secara mutlak bukan hal-hal
ajaib, 60 % dari tikus dan wirog yang sudah terkena asap tembakau
ternyata bertahan hidup dalam kontaminasi partikel-partikel radio aktif
itu. Satu-satunya variable adalah penyimpanan mereka terrlebih dahulu
dalam ruang dengan kuantitas asap tembakau yang banyak sekali.
Sekarang saya menjadi RAJA KEMATIAN, penghancur dunia! Vishnu, Bhagavad Gita
Tekanan pemerintah segera dilakukan
dan fakta-fakta itupnn disembunyikan, tetapi hal ini tidak sepenuhnya
dapat membungkam para ilmuwan sejati. Barangkali lidah di dagu, Profesor
Schrauzer, Ketua Asosiasi Ahli Kimia Bio-inorganik Internasional,
menyatakan di depan sebuah Komisi Kongres Amerika Serikat tahun 1982
bahwa sudah lama diketahui para ilmuwan bahwa zat-zat tertentu dalam
asap tembakau berfungsi sebagai anti-carcinogens (zat anti-kangker)
dalam binatang-bimatang percobaan. Dia melanjutkan bahwa ketika
carcinogens yang sudah dikenal (zat-zat penyebab kangker) diterapkan
terhadap binatang-binatang itu, maka aplikasi zat-zat asap rokok itu
ternyat melawan mereka.
Profesor Schrauzer tidak berhenti
sampai di sini . Dia lebih jauh menyatakan di atas sumpah di depan
Komisi Kongres bahwa ‘tidak ada unsur asap rokok yang terbukti sebagai
penyebab kangker paru-paru dalam tubuh hewan-hewan parcobaan di
laboratorium akibat dari asap rokok.' Penyataan ini merupakan sebuah
jawaban terhadap masalah yang agak membingungkan itu.
Jika pemerintah memblokir publikasi
makalah ilmiah Anda, ambllah jalan lain dan masukanlah fakta-fakta
penting itu ke dalam catatan tertulis Kongres! Dapat diprediksikan bahwa
kebenaran nyata ini mengundang kemarahan pemerintah dan para ‘peneliti'
kedokteran gadungan itu. Tahun 1982 sebenarnya mereka sudah mulai
mempercayai propaganda mereka yang tolol itu, dan tidak dapat dibungkam
oleh para anggota terkemuka gerakan ilmiah ini. Tiba-tiba saja mereka
mengkambing-hitamkan unsur-unsur rahasia yang dimasukkan ke dalam rokok
oleh perusahan-perusahaan tembakau. "Yah, mesti demikian!" mereka
beramai-ramai menuntut dengan penuh rasa ingin tahu, sampai sekelompok
ilmuwan mnelepon dan mengemukakan bahwa unsur-unsur ‘rahasia' yang sama
sudah dimasukkan ke dalam eksperiman tikus, dan karena itu, juga sudah
terbukti tidak dapat menyebabkan kangker paru-paru.
Pemerintah dan komunitas kedokteran
semua kelihatannya putus asa. Karena pendanaan anti-merokok sudah mulai
dilakukan sejak awal 1960-an , puluhan ribu dokter medis telah lulus
dari fakultas kedokteran tempat mereka diajari bahwa ‘merokok
menyebabkan kangker paru-paru.' Sebaian besar mempercayai kebohongan
itu, namun retak-retak mulai muncul pada cat ‘kebohongan' itu. Malahan,
dokter-dokter yang lulus dengan IPK ‘C' tidak mampu membuat korelasi
data, dan jika mereka bertanya, mereka diperintahkan agar tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bodoh. Bahwa ‘merokok menyebabkan
kangker paru-paru' berubah menjadi sebuah dogma, yakni sebuah mekanisme
kepercayaan agama yang pura-pura sebagai wadah kepercayaan taklid yang
dijadikan pengganti bukti ilmiah.
Padahal, kepercayaan atas dasar taklid
buta itu membutuhkan sebuah sistem penguatan yang positif. Dalam hal
ini, sistem itu adalah agen-agen iklan dan media. Tiba-tiba, layer-layar
televisi dibanjiri dengan citra tentang paru-paru perokok yang
menghitam dan mengerikan, disertai mantera bahwa Anda akan brada dalam
kesedihan yang mengerikan apabila Anda tidak berhenti sekarang. Itu
semua tentu sampah yang menyedihkan. Di atas tempat tidur mayat,
paru-paru seorang perokok dan bukan perokok kelihatan sama persis yaitu
merah muda. Satu-satunya yang dapat dikatakan seorang ahli patologi
bahwa Anda mungkin sudah menjadi seorang perokok jika dia menemukan
lapisan nikotin yang tebal pada jari-jari Anda, sebungkus rokok Camels
atau Malboro di dalam saku mantel Anda, atau salah seorang kerabat Anda
secara tak bijak mengakui pada catatan bahwa Anda pernah merokok
tembakau iblis.
Banyak orang bertanya mengapa tikus
yang terkontaminasi asap rokok terlindungi dari partikel-partikel radio
aktif yang mematikan, dan lebih banyak orang bertanya mengapa
angka-angka nyata sekarang ini menunjukkan bahwa jauh lebih banyak bukan
perokok mati karena kangker paru-paru daripada perokok. Profesor
Sterling dari Universitas Simon Fraser di Kanada barangkali yang paling
mendekati kebenaran. Dia menggunakan makalah-makalah hasil penelitian
untuk menarik kesimpulan berdasakan pemikiran yang cermat bahwa merokok
itu membentuk formasi lapisan lender tipis di dalam paru-paru, yang
menjadi sebuah lapisan pelindung yang menghalangi partikel-partikel
penyebab kangker agar tidak bisa memasuki jaringan paru-paru.
Mungkin ini merupakan sebuah penemuan
ilmiah yang mendekati kebenaran yang dapat kita lakukan saat ini.
Partikel-partikel radio aktif mematikan yang terhisap oleh seorang
perokok akan terperangkap pada lapisan lender, dan kemudian dikeluarkan
dari tubuh sebelum memasuki jaringan paru-paru.
Semua ini mungkin sedikit menekan
bukan perokok, namun ada satu atau dua cara untuk meminimalkan risiko.
Daripada menjauh dari perokok di pub atau club Anda, sebaiknya dekatilah
sedapat mungkin, dan hisaplah asap bekas mereka yang mahal itu.
Teruskan, jangan malu-malu, hisaplah dalam-dalam beberapa kali.
Barangkali, Anda juga dapat merokok satu batang sigaret atau cerutu
setiap kali sesudah makan, hanya tiga batang sehari untuk membentuk
lapisan lender pada paru-paru Anda.Jika Anda tidak bisa atau tidak akan
melakukan salah satu dari ketiga saran di atas, pertimbangkan untuk
menelepon Michael Jackson untuk meminta sebuah masker cadangan!
original source:http: www./joevialls.co.uk/transpositions/smoking.html 4/30/2004