Hybrid routing

Hybrid routing
Hybrid routing adalah routing panggilan telepon di mana rencana penomoran dan tabel routing digunakan untuk mengizinkan colocation, dalam kode area yang sama, switch menggunakan skema routing deterministik dengan switch menggunakan skema routing non-deterministik, seperti pencarian banjir routing .

Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic routing. Secara umum, dynamic routing protocol terbagi atas tiga kategori:
1. Distance Vector. Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop saja (hop count) untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuan. Routing protocol ini tidak bisa menganalisis bandwidth. Yang tergolong kategori ini antara lain RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol). Secara umum, yang tergolong dalam kategori ini adalah routing protocol klasik.
2. Link-state. Link-state merupakan routing protocol yang lebih modern dibanding distance vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop count juga melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain dalam menentukan the best path-nya dalam aktivitas routing. Contohnya adalah Open Shortest Path First (OSPF).
3. Hybrid. Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat routing protocol EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang merupakan pengembangan dari IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco ini bersifat proprietary, hanya akan berfungsi optimal jika seluruh device router yang digunakan bermerk cisco. Kategori ini diklaim memiliki kelebihan yang ada baik pada Distance Vector dan juga Link-State.
Hybrid Routing, sering disebut sebagai seimbang-hibrida routing, adalah kombinasi dari routing vektor-jarak, dimana bekerja dengan cara berbagi pengetahuan dari seluruh jaringan dengan tetangga dan link-state routing yang bekerja dengan memiliki router kirim setiap router pada jaringan tentang tetangga terdekatnya.

Hybrid Routing adalah klasifikasi ketiga algoritma routing. Hybrid menggunakan protokol routing vektor-jarak untuk metrik yang lebih akurat untuk menentukan jalur terbaik untuk jaringan tujuan, dan melaporkan informasi routing hanya bila terdapat perubahan dalam topologi jaringan. Hybrid routing memungkinkan konvergensi cepat namun memerlukan lebih sedikit pengolahan daya dan memori dibandingkan dengan link-state routing.

Sebuah contoh dari protokol routing adalah hibrida Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP), yang dikembangkan oleh Cisco