Harta Karun Bernilai Rp413 Miliar di Laut Indonesia

emas,china 
Nugene Chiang/AsiaPix/Corbis

Saat ini ada 463 titik peninggalan harta karun di Tanah Air. Tapi baru dilakukan sepuluh pengangkatan.

Porselen berwujud mangkuk, piring, dan cangkir yang diperkirakan berasal dari zaman Dinasti Ming di China ditemukan di laut Indonesia, di rute menuju Jakarta, pada tahun 2008. Tidak disebutkan lokasi spesifik penemuan ini, hanya disebutkan berjarak 150 kilometer dari pantai Ibu Kota di kedalaman 60 meter. Pada operasi pengangkatan di tahun 2010, ditemukan 38.000 porselen dan hingga sekarang tercatat ada 700.000 item yang ditemukan.

Rencananya harta karun bernilai Rp413 miliar akan diangkat oleh perusahaan Portugal yang berbasis arkeologi bawah laut, Arqueonautas Worldwide SA (QOW). Melalui CEO-nya Nikolaus Graf Sandizell, QOW dikatakan akan mengambil harta ini tahun depan. Lamanya waktu pengangkatan karena izin yang sengaja ditunda oleh Pemerintah Indonesia.

Pengangkatan ini, dikatakan Sandizell, harus segera dilakukan untuk mencegah kehilangan. Berbagai faktor bisa memicunya, mulai dari jaring nelayan, eksplorasi minyak, pipa bawah laut, hingga tangan usil para penjarah. "Kami ingin menarik perhatian atas cepatnya harta karun ini menghilang. Dalam waktu sepuluh tahun, ini semua akan terlambat," ujar Sandizell seperti dilansir Bloomberg, Selasa (29/5).

Merokok Membantu Melindungi Terhadap Kanker Paru-paru

Setiap tahun beribu-ribu dokter medis dan anggota ‘Gerakan Anti-Merokok' mengeluarkan milyaran dolar untuk mengabadikan apa yang tak bisa disangkal lagi, sudah menjadi program rekayasa sosial yang walaupun berhasil, tapi paling menyesatkan dalam sejarah. Dengan dorongan dari beberapa pemerintahan Barat, para pelobi Orwellian ini memburu perokok dengan suatu semangat fanatik yang sepenuhuya mengalihkan kegiatan pelarangan alcohol Amerika yang tolol itu, yang berawal tahun 1919 dan berlangsung hingga 1933.

Dewasa ini kita melihat ke belakang tentang pelarangan alcohol o;eh Amerika dengan rasa keheranan yang dibenarkan. Benar adanya bahwa suatu bangsa secara kesluruhan membiarkan dirinya sendiri untuk tidak boleh minum segelas bir atau scotch oleh sekelompok kecil orang fanatik penabuh gendering? Memang meyedihkan, hal itu benar, meskipun kurangnya bukti bahwa alkohol itu membahayakan manusia jika tidak dikonsumsi terlalu banyak.

Sayang, keselamatan alkohol tidak menarik perhatian para penabuh genderang. Kendali terhadap orang lain merupakan satu-satunya tujuan yang benar bagi mereka. Orang-orang Amerika terlihat ‘berdosa' gara-gara menikmati beberapa jenis minuman alkohol, dan para militant mengetengahinya dengan nama Tuhan untuk membuat mereka semua merasa tidak senang lagi.

Sayang, keselamatan alkohol tidak menarik perhatian para penabuh genderang. Kendali terhadap orang lain merupakan satu-satunya tujuan yang benar bagi mereka. Orang-orang Amerika terlihat ‘berdosa' gara-gara menikmati beberapa jenis minuman alkohol, dan para militant mengetengahinya dengan nama Tuhan untuk membuat mereka semua merasa tidak senang lagi.

The Fikr - Cinta Diatas Cinta


Ada satu cinta diatas cinta yang tak kan membuat kita kecewa bila kita benar-benar mencintainya. Cinta kepada dunia dan mahkluk kadang membuat kita kecewa, dikhianati, atau sengsara. Tapi cinta kepada Sang Maha Cinta takkan pernah mengecewakan. Raihlah cintaNya.... 

Dalam senyapnya malam
Dalam gundahnya hati
Aku mencari makna sebuah
Cinta yang hakiki
Dalam raga terlena
Resah lamanya jiwa
Akhirnya temukan
Satu cinta di atas cinta
Kadang cinta bahagia (kadang cinta bahagia)
Kadang cinta jadi menderita
Kadang lupa segala galanya
Karna itu kembali padanya
haa, ,a, ,
Cinta kawan yang tak sepadan
Cinta guru yang tak berujung (tak berujung)
Cinta ibu bapak tak terbalas
Di berikan sepanjang jalan
ha, ,a, ,
Cinta rosul bagaikan air (cinta rosul bagaikan air)
Mengalir kepada umatnya (kepada umatnya)
Cinta allah sebuah misteri (cinta allah)
Bagi setiap hamba hambanya
a , ,a , ,
Kita manusia Mencintai di cintai (mencintai di cintai)
Setiap insan mengalami
Tentang rasa cinta
Kadang cinta bahagia (kadang cinta bahagia)
Kadang cinta jadi menderita
Kadang lupa segala galanya
Karna itu kembali padanya
aa, , ,ha, ,
Cinta kawan yang tak sepadan
Cinta guru yang tak berujung (tak berujung)
Cinta ibu bapak tak terbalas
Di berikan sepanjang jalan
ha, , a, ,
Cinta rosul bagaikan air (Cinta rosul bagaikan air)
Mengalir kepada umatnya (kepada umatnya)
Cinta allah sebuah misteri (cinta allah)
Bagi setiap (bagi setiap)
Hamba hambanya (hamba hambanya)
Hamba hambanya (hamba hambanya)

Download Nasyid :
The Fikr - Cinta Diatas Cinta (mp3)

Mirwana - Permataku



Hafiz:
Sunyi...selubungi malam...
Mengusik minda yang terlontar jauh...
Masih hangat terasa ...
Tangan yang membelai yang mengusik manja...
Daku damba kasihmu...
Biar jadi pedoman...
Buat penyuluh jalan kugapai impian...

C/O:
Angin...kau nyanyikan lagu...
Untuk permataku...tenang selalu...
Bayu...sampaikan berita...
Daku kini ceria...aman dan bahgia...
Selimutkan rinduku bersama malammu...

Izzat:
Hadirlah...kau dalam mimpiku...
Agar kau selalu...ada disisiku...
Rindu belaian kasihmu...Rindu senyumanmu...
Penawar lukaku...
Dengarkan laguku...hadiah untukmu...
Jasa dan baktimu ku kenang selamanya...


C/O:

Bridge:
Along: Dikaulah cahaya...
Bila malam menjelma...
Kasihmu membawa ke syurga...
Dan redha yang Esa...


C/O:

4:32 minit
Lagu: Yusri Hidayat Yusoff, Akmaluddin Samsudin, Firdaus Mahmud
Lirik: Yusri Hidayat Yusoff, Syah Rizal Mohamed, Akmaluddin Samsudin,
Producer: Syah Rizal Mohamed
Vocal Arrangement: Mirwana
Music Arrangement: Firdaus Mahmud

NowSeeHeart - Damai Yang Hilang




Tercalar pelangi dihiris gerimis
Senja pun merangkak menutup mentari
Terbias warnanya ke wajah

Lagu kedamaian tiada kedengaran
Bumi yang merekah disirami darah
Kemelut melanda tiada kesudahan
Kemusnahan bermaharajalela
Yang lemah menjadi mangsa

Anak-anak kecil menggoncangkan ibunya
Yang lemah longlai tak lagi bernyawa
Jeritan suara batinnya
Tak siapa mendengarnya

Tergadaikan maruah oleh janji-janji
Terbayarkah dengan nyawa dan darah
Soalan yang tiada jawaban

Kemanusiaan telah lama hilang
Kini yang tinggal hanya ketakutan
Musnah kasih sayang dan persaudaraan
Tandus akhlak dan keimanan
Menyemai persengketaan

Dasar Negara Indonesia Bukanlah Pancasila


Ustadz Ahmad Sarwat dalam kolom konsultasinya pernah ditanya terkait dengan pernyataan Dr. Eggi Sudjana, SH. Msi., yang dalam kesempatan sebelumnya melakukan debat dengan Abdul Muqsith dari kelompok Islam Liberal dan Pluralisme Agama di salah satu stasiun televisi yang disiarkan secara nasional. Debat ini dilakukan menyikapi bentrokan yang terjadi antara AKK-BB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) dengan FPI di Monumen Nasional karena pertentangan dalam menghadapi kasus aliran sesat Ahmadiyah di Indonesia.

Dalam menanggapi hal tersebut, Ustadz Ahmad Sarwat menyatakan hal berikut:

Memang cukup mengejutkan juga apa yang disampaikan oleh Dr. Eggi Sudjana, SH. Msi., dalam talkshow di TV swasta malam itu. Beliau menyebutkan bahwa kalau dicermati, ternyata justru negara Indonesia ini secara hukum bukanlah berdasarkan Pancasila. Sebaliknya, di dalam UUD 45 malah ditegaskan bahwa dasar negara kita adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dan sesuai dengan Preambule atau Pembukaan UUD 1945, Tuhan yang dimaksud tidak lain adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga secara hukum jelas sekali bahwa dasar negara kita ini adalah Islam atau hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala..

Pernyataan itu muncul saat berdebat dengan Abdul Muqsith yang mewakili kalangan AKK-BB. Saat itu Abdul Muqsith menyatakan bahwa Indonesia bukan negara Islam, bukan berdasarkan Al Quran dan hadits, tetapi berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Mungkin maunya Abdul Muqsith menegaskan bahwa Ahmadiyah boleh saja melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, toh negara kita kan bukan negara Islam, bukan berdasarkan Quran dan Sunnah.

Tetapi tiba-tiba Mas Eggi balik bertanya tentang siapa yang bilang bahwa dasar negara kita ini Pancasila? Mana dasar hukumnya kita mengatakan itu?

Abdul Muqsith cukup kaget diserang seperti itu. Rupanya dia tidak siap ketika diminta untuk menyebutkan dasar ungkapan bahwa negara kita ini berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Ternyata Kenshin Himura Sang Batosai Benar-Benar Ada

 
Samurai X yang memiliki judul asli Rurouni Kenshin adalah manga dan anime karya Nobuhiro Watsuki yang berlatar belakang awal dari era Meiji di Jepang. Mungkin anime ini bisa tergolong anime jadul (sekitar tahun 1998 ditayangkan di Indonesia), tapi kalau dari segi cerita, top lah pokoknya.
 
Ternyata kisah Samurai X ini diambil dari kisah nyata yang ada di Jepang. Bahkan hampir semua karakter yang ada memang diambil dari tokoh sejarah Jepang jaman dulu. Di sini bakal diulas tokoh-tokoh dan cerita-cerita yang ada di anime Samurai X

Kawakami Genzai
 
Kawakami Genzai__Kawakami Genzai
 
Sosok yang dijadikan model dari karakter Kenshin. Kawakami Genzai merupakan satu dari empat hitokiri (pembunuh berdarah dingin) pada masa Bakumatsu (revolusi Jepang), secara penampilan Kawakami Genzai merupakan sosok yang pendiam, memiliki ukuran tubuh yang kecil dan nggak tinggi, serta memiliki rambut yang panjang. Orang-orang yang baru pertama melihatnya sering salah mengira bahwa dirinya adalah seorang wanita (mungkin inilah yang menjadi point kemiripannya dengan Kenshin).
Forum Tabayyun dan Debat Forum Kiai Muda (FKM) NU dengan Ulil berlangsung seru. Tak kurang dari 500 orang hadir dalam kesempatan itu. Mereka datang dari Jember, Banyuwangi, Situbondo, Pasuruan dan Probolinggo. Seolah-olah forum itu menjadi tempat penumpahan uneg-uneg warga NU terhadap gagasan dan pemikiran Ulil mengenai Islam liberal yang diusungnya selama ini.

Debat yang dimoderatori Kiai Abdurrahman Navis itu mengangkat dua pemikirian Ulil yang sangat kontroversial, yaitu soal pluralisme agama dan kesakralan Al-Qur’an. FKM diberi kesempatan pertama untuk menyampaikan “uneg-uneg” terkait dengan pemikiran Ulil.

Peserta menanyakan hal urgen terkait masalah prinsip beragama. Diantaranya Masalah pluralisme agama, semua agama sama benar.

Dalam acara ini, nampak peserta sangat rapi menyiapkan berbagai bahan baik ucapan, tulisan dan pernyataan Ulil menyangkut paham liberal selama ini.

Ketika terpojok, Ulil malah berlindung kepada Gus Dur. Ia mengaku pemikirannya sudah dikembangkan oleh Gus Dur

Ketika terpojok, Ulil malah berlindung kepada Gus Dur. Ia mengaku pemikirannya sudah dikembangkan oleh Gus Dur. “Sebenarnya pemikiran soal pluralisme sudah diungkap oleh Gus Dur, kenapa baru sekarang ramai,” ungkap Ulil dikutip situs www.nu.or.id.

Perang Salib, Tujuh Kata, Pancasila, dan Resistensi Diam-Diam

“Nah” kata Leopold Weiss dalam “Road to Mecca” bukunya yang otoritatif, “apabila seorang Barat memperbincangkan sesuatu, katakanlah Hiduisme atau Buddhisme, ia akan selalu sadar akan perbedaan-perbedaan asasi antara ideologi-ideologi ini dengan dimilikinya. Ia boleh mengagumi bagian ini dan itu dari ideologi mereka, akan tetapi tak pernah mempertimbangkan kemungkinan menggantikannya dengan miliknya. Karena ia a priori mengakui ketidak mungkinan ini, maka ia sanggup menimbang kultur-kultur yang benar-benar asing semacam itu dengan ketetapan hati dan sering dengan perasaan simpatik. Akan tetapi, bila datang kepada Islam –yang tidak asing bagi nilai-nilai Barat seperti halnya dengan faksafah Hindu dan Budha – maka ketenangan Barat tadi selalu terganggu dengan syak wasangka emosional”

Untuk menjelaskan pandangan Leopold Weiss, kita harus menoleh ke belakang ketika Paus Urbanus II menghasut orang-orang Kristen untuk memerangi apa yang ia sebut ‘bangsa keji’ yang menguasai Tanah Suci tiga agama; Yahudi, Kristen, dan Islam pada bulan Nopember 1095, sekaligus memproklamasikan ‘piagam peradaban Barat’. Kedengarannya tak masuk akal. Akan tetapi dalam psikoanalis, kelainan yang tidak dapat diterangkan dalam cita-rasa serta prasangka terkenal dengan istilah Idisyncrasis dapat diikuti kembali ke pengalaman pada masa yang paling ‘normatif’, yakni permulaan masa kanak-kanaknya?

Supersemar bukan Pelimpahan Kekuasaan (1)

Wawancara dengan Soebandrio, 
mantan wakil perdana menteri (Waperdam) I dan menteri luar negeri (1957-1966)
Hari Rabu, 24 Februari 1999
Dr. Soebandrio
Sumber : sejarah.kompasiana.com

Dr Soebandrio (85) adalah salah seorang saksi hidup peristiwa keluarnya Supersemar. Ketika itu ia menjadi wakil perdana menteri I (waperdam I) dan menteri luar negeri (1957-1966). Beberapa hari setelah Supersemar dikeluarkan, ia dan beberapa menteri lainnya yang dicurigai terlibat dalam peristiwa G-30-S/PKI ditangkap. Ia dijatuhi hukaman rnati oleh Mahkamah Milker Luar Biasa (Mahmilub) tahun 1966. Hukuman itu kemudian diubah men­jadi hukuman penjara seumur hidup. Setelah istrinya meninggal dunia, tahun 1974, Soebandrio menikah lagi dengan Sri Kusdyantinah, janda Kalonel Bambang Supeno.

Setelah 30 tahun mendekam di balik terali besi, pada tahun 1996 Tokoh PN1 ini dibebaskan, Saat ini dia tengah menulis otobiografinya, yang rencananya akan diterbitkan setelah Pemilu 1999.
Kini menutup diri terhadap wartawan. Menurut istrinya, Sri Kusdyantinah, sudah banyak wartawan yang ingin wawancara, tapi selalu ditolak. DeTAK beruntung berhasil mewawancarai Soebandrio di rumahnya. "Saya hanya mau diwawancarai DeTAK. Kalau wartawan lain saya tolak," ujar Soebandrio dengan suara serak. Berikut petikan wawancara DeTAK dengan pria bertubuh pendek yang senja itu bercelana pendek.

R.A. Kartini Dalam Konspirasi Yahudi

 

Tradisi surat-menyurat merupakan tradisi manusia modern pada abad ke-19 dan ke-20. Dari surat-menyurat itulah, peradaban Eropa dirakit hingga begitu hebatnya. Tradisi surat-menyurat menjadikan sebuah peradaban maju menggapai spirit pengetahuan. Itulah yang telah dilakukan Kartini untuk menunjukkan eksistensi kemodernannya. Kartini tak pernah menulis buku, tetapi dia selalu berkorepondensi bersama para bangsawan cerdik yang memberikan informasi dan pengetahuan yang besar terhadap Kartini. Tak disangka, arsip surat-menyurat yang tersimpan itu diterbitkan. Nama Kartini kemudian menjadi perbincangan besar yang membuatnya sebagai tokoh perempuan yang dikagumi pada zamannya, bahkan sampai sekarang.

Ketekunan Kartini dalam surat-menyurat inilah yang mengantarkannya dikenal banyak kalangan pejabat Belanda. Sebagai anak seorang Bupati Jepara, Kartini tentu mendapat perhatian serius dari pejabat Belanda sehingga surat-suratnya membuat Kartini juga harus terlibat dalam konspirasi penjajah yang sedang mencari celah dalam menaklukkan Nusantara. Dari sinilah, Kartini sebenarnya tidak sadar bahwa tradisi surat-menyuratnya justru dimanfaatkan Belanda dalam rangka politik konspirasi. Inilah yang coba diurai penulis buku bertajuk Kartini Mati Dibunuh: Membongkar Hubungan Kartini dan Freemason.